Skip to main content

8 Hal Menarik Diumumkan Google dalam Konferensi Google I/O 2017

Pada pertengahan Mei 2017 ini, seperti tahun-tahun sebelumnya, Google kembali mengadakan konferensi tahunan yang bertajuk Google I/O. Tetapi tahun ini raksasa internet dunia tersebut hanya menghadirkan fitur-fitur baru untuk sistem operasi Android serta Google Home. Mereka tidak meluncurkan produk baru apapun.

Untuk lebih jelasnya...

Berikut ini adalah delapan pengumuman menarik Google di hari pertama Google I/O 2017.


Google for Jobs

Layanan ini bisa memperhitungkan banyak hal, mulai dari minat pribadi hingga waktu kamu berangkat ke kantor, dan memberikan lowongan pekerjaan yang sesuai.
Google pun meluncurkan layanan baru bernama Google for Jobs, Hal ini dilakukan demi memanfaatkan kemampuan machine learning mereka dalam membaca kebutuhan pengguna.

Saat ini, Google mendapatkan berbagai lowongan pekerjaan tersebut dari pihak ketiga, seperti Facebook, Monster, ZipRecruiter, Glassdoor, hingga LinkedIn.


Google Lens dalam Google Assistant

Teknologi ini sebenarnya telah dimanfaatkan Google untuk layanan penerjemahan Google Translate. Namun kini mereka juga memasukkannya ke layanan-layanan lain, seperti Google Assistant dan Google Photo.

Dalam kesempatan yang sama, Google pun mengumumkan kalau mereka telah merilis aplikasi khusus Google Assistant untuk para pengguna iPhone.

Teknologi yang memungkinkan kamera smartphone untuk tidak hanya merekam gambar, namun juga mengetahui objek apa yang mereka tangkap, ini adalah teknologi Google Lens.

Contoh, kamu bisa mengetahui rating dari sebuah restoran hanya dengan mengarahkan kamera ke restoran tersebut. Selain itu, jika kamu mengarahkan kamera ke sebuah tanaman, maka kamu juga bisa mengetahui nama dari tanaman tersebut.


Kotlin Resmi Menjadi Bahasa Pemrograman Android

Kotlin sendiri merupakan bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh Jet Brains, yang kebetulan juga membangun dasar dari pembuatan Android Studio. Saat ini Google telah mengumumkan Kotlin sebagai salah satu bahasa pemrograman resmi untuk Android, ini merupakan kabar menarik untuk para developer.


Sistem Operasi Android kini Sudah Digunakan Pada 2 miliar Perangkat

Sistem operasi Android baru secara aktif digunakan oleh 1,5 miliar perangkat di seluruh dunia pada bulan September 2015 yang lalu. Saat ini, Android tidak hanya hadir di perangkat smartphone dan tablet, namun juga pada wearable, televisi, dan berbagai gadget lainnya.

Dan pada event Google I/O 2017 ini, Google mengumumkan kalau sistem operasi khusus perangkat mobile tersebut telah berhasil menjangkau dua miliar perangkat aktif.

Dalam kesempatan yang sama, Google juga mengumumkan peluncuran developer preview kedua dari Android O, yang sejauh ini belum mempunyai nama resmi. Para pemilik smartphone Pixel dan Nexus pun telah bisa mencobanya dengan bergabung di Android Beta Program.


Android Go, Penerus untuk Android One

Dengan kehadiran Android One, mereka berharap bisa menjangkau masyarakat di negara-negara berkembang yang tidak mampu membeli smartphone flagship. Google telah meluncurkan Android One pada acara Google I/O di tahun 2014, versi lain dari sistem operasi Android yang bisa berjalan dengan memori dan koneksi internet yang terbatas. Namun sejauh ini, produk tersebut belum berhasil meraih kesuksesan.

Tahun ini, Google kembali menghadirkan produk serupa yang mereka beri nama Android Go. Sistem operasi ini diklaim bisa berjalan dengan memori minimal 512 MB, dan semua aplikasi di dalamnya pun akan dioptimasi agar tidak terlalu boros memakai memori dan bandwidth.



Panggilan Telepon Lewat Google Home

Beberapa waktu yang lalu, Amazon telah mengumumkan kalau speaker pintar bernama Echo yang mereka buat kini bisa digunakan untuk melakukan panggilan telepon serta menerima telepon yang masuk. Seperti tak mau kalah, Google pun menambahkan fitur tersebut dalam produk serupa yang mereka buat, Google Home.

Berbeda dengan Echo, fitur panggilan telepon di Google Home hanya bisa digunakan untuk melakukan panggilan keluar. Hal ini mereka lakukan demi menjaga privasi dari pengguna.


TensorFlow Lite

Sebuah cip yang khusus dibuat untuk teknologi machine learning, CEO Google Sundar Pichai pun mengumumkan kalau pihaknya telah membuat versi terbaru dari Tensor Processing Unit. Hal ini pun memungkinkan mereka untuk membuat TensorFlow Lite, yang bisa memudahkan para developer menggunakan machine learning dalam aplikasi mobile.



Perangkat VR tanpa Smartphone

Pada tahun 2016 yang lalu, Google telah mengumumkan peluncuran perangkat VR Daydream. Sayangnya, perangkat tersebut masih membutuhkan smartphone yang dimasukkan ke dalamnya, untuk memunculkan tampilan VR.

Di Google I/O 2017 ini, Google pun mengumumkan kalau mereka tengah membuat perangkat VR yang bisa berjalan tanpa bantuan smartphone. Untuk pembuatannya, Google akan bekerja sama dengan Qualcomm, HTC, dan Lenovo. Perangkat ini bisa memantau pergerakan kamu dengan sistem yang bernama WorldSense.

Comments

Popular posts from this blog

Tenaga kerja asal Filipina di Hong Kong gunakan bitcoin untuk mengirim uang

Meski perlahan-lahan mendapatkan perhatian masyarakat, Bitcoin terbilang rumit dan masih asing bagi banyak orang. Namun, startup asal Hong Kong BitSpark ingin mengatasi kerumitan ini dengan memungkinkan pengguna mengirim uang tanpa perlu tahu sedikitpun tentang bitcoin. Startup ini baru saja mengumumkan layanan pengiriman uang tunai end-to-end menggunakan bitcoin pertama antara Hong Kong dan Filipina. Bitcoin sering dipuji sebagai solusi untuk berbagai masalah pengiriman uang di dunia. Mata uang ini bisa diakses tanpa rekening bank, instan, dan lebih murah jika dibandingkan dengan bank dan jasa pengiriman uang lainnya. Cara Kerja Bitcoin  Kebanyakan layanan pengiriman bitcoin bekerja seperti ini: pengguna mengambil gaji mereka dan membeli bitcoin. Mereka kemudian mengirim uang dari bitcoin wallet mereka ke bitcoin wallet penerima – biasanya teman atau anggota keluarga di negara asalnya. Kemudian, penerima menukar bitcoin dengan uang tunai dalam mata uang lokal. Tapi layanan pen

Bitcoin adalah metode payout terbaik untuk bisnis online advertising

Sudahkah Anda menggunakan Bitcoin untuk solusi Payout bisnis Anda? “Daripada mencari Bitcoin lewat situs-situs faucet, lebih baik kita membuat sebuah situs dan pasang iklan disana, lalu share situsnya via sosial media seperti facebook supaya mendapatkan banyak visitor. Bitcoin yang didapatkan dari sana pasti lebih banyak jumlahnya daripada kita menghabiskan waktu bermain faucet,” ujarnya sambil tertawa. “Membuat akun Bitcoin juga ternyata sangat mudah dan banyak keuntungannya. Andai saja Google Adsense sekarang juga bisa membayar saya dalam bentuk Bitcoin.”  Begitulah ungkapan yang diberikan Pak Andri Setiawan mengenai bisnisnya. Sebuah kisah nyata dari Andri Setiawan, seorang pengusaha yang mendapatkan penghasilan hingga puluhan juta Rupiah per minggu dari pemasangan iklan online di situsnya, news.viatekno.com. Mengenal Lebih Dekat Andri Setiawan Bapak Andri Setiawan, seorang pria yang telah berkeluarga dan dikaruniai seorang anak. Ia adalah seorang pebisnis yang juga aktif m